Pasangan baru ingin memiliki anak, tetapi tidak semua pasangan dapat hamil langsung. Beberapa orang harus menunggu hingga bertahun-tahun atau menggunakan metode alternatif untuk mendapatkan anak. Namun, sebelum memutuskan untuk memiliki anak, apakah Anda pernah menjalani pemeriksaan kesuburan?

Anda harus menyadari fakta bahwa tingkat kesuburan telah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, penurunan kesuburan yang menyebabkan kesulitan bagi wanita hamil ini terjadi dari calon ayah mereka. Oleh karena itu, laki-laki harus menjalani pemeriksaan kesuburan, yang termasuk melakukan pemeriksaan sperma. Tahukah Anda bagaimana prosesnya?

Salah satu pemeriksaan paling penting adalah cek sperma, yang dilakukan untuk mengetahui apakah calon ayah memiliki sperma yang sehat atau apakah ada kelainan yang menghalangi calon ibu untuk hamil. Meskipun jumlah sperma yang dihasilkan sangat besar, jika ada satu saja yang tidak normal, tetap sulit untuk hamil.

 

Prosedur Cek Sperma

Pria dilarang melakukan aktivitas seksual sebelum pengujian atau cek sperma selama dua hari atau empat puluh delapan jam. Di laboratorium, pria diminta untuk memberikan sampel spermanya melalui masturbasi. Untuk menjaga kualitas, pengumpulan harus dilakukan di satu tempat.

Pengambilan sperma oleh laboratorium tetap diharapkan dilaboratorium, tidak dibawa dari rumah. Pemeriksaan makro dan mikroskopis dilakukan. Hasil pemeriksaan makro dapat dilihat melalui bau, densitas, volume, dan warna. Pemeriksaan mikroskopis dilakukan dengan menggunakan mikroskop.

Proses pemeriksaan sperma harus dilakukan dua kali, dengan jarak minimal tujuh hari setelah pengujian pertama, atau bahkan lebih dari tiga bulan. Jika hasilnya berbeda di antara kedua pemeriksaan, dokter akan merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan sperma lagi. Ini karena pemeriksaan satu kali tidak dapat memberikan hasil yang akurat.

 

Prosedur Pembacaan Hasil Pemeriksaan

Dengan pH normal, volume normal sperma adalah minimal 1,5 mililiter. pH sperma basa atau di atas 8 dapat menunjukkan infeksi, sementara pH asam atau di bawah 7 dengan volume sedikit dapat menunjukkan kerusakan saluran yang berfungsi untuk mengalirkan sperma. Ada kemungkinan infeksi pada saluran reproduksi jika sampel sperma menunjukkan banyak sel darah putih. Hasil pemeriksaan sperma dianggap baik jika setidaknya 4% dari semua tampungan sperma memiliki bentuk normal.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Tiara IVF untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

  • 085100906307
  • 081333808400

Atau Anda bisa langsung kunjungi Tiara IVF di:

  • Graha Amerta lantai 2 (Jl. Airlangga no. 1-9. Surabaya)
  • Klinik Tiara IVF Lt4 RSIA Putri (Jl. Arief Rahman Hakim No.130, Surabaya)
Open chat
Hello 👋
Apa yang bisa kami bantu?