Hati-hati! Beberapa bahan kimia yang ditemukan dalam produk perawatan kulit dapat menyebabkan masalah hamil pada wanita. Penggunaan produk perawatan kulit tidak hanya menjaga kulit dan penampilan tetap sehat. Selain itu, produk-produk ini meningkatkan rasa percaya diri ketika perawatan memberikan hasil yang memuaskan. Namun sayangnya, bahan kimia yang terkandung dalam produk perawatan kulit ini dapat berdampak pada hormon seks wanita, yang bertanggung jawab atas proses reproduksi. Saat Bunda dan pasangannya mencoba menikah, produk-produk ini tidak boleh digunakan.

 

Kenapa Produk Perawatan Kulit Dapat Mempengaruhi Kesuburan?

Beberapa kandungan yang ditemukan dalam produk perawatan kulit dikenal sebagai bahan pengganggu hormon atau bahan kimia pengganggu endokrin (EDC). Ini menjadi masalah karena bahan-bahan ini digunakan secara teratur dan diserap melalui kulit, organ terbesar tubuh.

Peneliti menemukan bahwa bahan kimia yang digunakan dalam produk kosmetik dan perawatan pribadi berkorelasi dengan tingkat hormon reproduksi wanita. Mereka melakukan penelitian terhadap 143 sampel urine dari wanita berusia 18 hingga 44 tahun yang tidak memiliki riwayat penyakit kronis dan tidak menggunakan kontrasepsi.

Hasilnya, ditemukan bahwa wanita dengan kadar hormon estrogen dan progesteron yang tidak normal memiliki urin yang mengandung bahan kimia seperti paraben (pengawet yang banyak digunakan dalam produk kosmetik), benzophenone (tabir surya), dan bisphenol A. Selanjutnya, perubahan hormon ini memengaruhi reproduksi dengan membuat menstruasi tidak teratur atau mencegah sel telur matang dan mengalami ovulasi.

Mengapa hal-hal ini terjadi? Para pakar berpendapat bahwa banyak EDC memiliki struktur yang mirip dengan hormon reproduksi seperti estrogen, progesteron, dan testosteron. Setelah EDC diserap ke dalam tubuh, zat tersebut berikatan dengan reseptor hormon, memengaruhi fungsi hormon. Dalam situasi seperti ini, EDC dapat berfungsi sebagai agonis, yang berarti meniru, atau antagonis, yang berarti menghentikan fungsi hormon target. Akibatnya, sistem hormon akan mengalami gangguan. Mengubah kadar hormon, mempengaruhi pembentukan atau metabolisme hormon, atau mengubah cara hormon berfungsi dapat menyebabkan masalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

 

Beberapa Kandungan Pada Produk Skincare yang Mempengaruhi Kesuburan

Setelah mengetahui efeknya, mari kita lihat apa yang termasuk dalam produk perawatan kulit yang harus diwaspadai.

  • Retinol
    Kandungan utama yang membuat kulit menjadi lebih halus, kencang, dan cerah sangat disukai oleh para dokter kulit dan penggunanya. Namun, tidak disarankan untuk digunakan oleh wanita hamil atau pasangan yang berusaha untuk memiliki keturunan.
  • Accutane Cream
    Saat pasangan mencoba untuk hamil, bahan-bahan ini, yang sangat populer dalam produk perawatan jerawat, harus benar-benar dihindari. Jika Anda telah mengambil Accutane oral sebelumnya, hentikan penggunaan obat satu bulan sebelum Anda ingin hamil.
  • Phthalate
    Phthalate adalah bahan kimia EDC yang digunakan dalam produk perawatan kulit untuk membantu mempertahankan warna kulit. Di dalam produk perawatan kulit, bahan kimia ini biasanya disingkat sebagai DEP, DBP, dan DEHP.
  • Hydroquinone
    Ini adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencerahkan kulit yang mengalami hiperpigmentasi (menghitam), seperti yang disebabkan oleh melasma atau kloasma. Penelitian menunjukkan bahwa produk perawatan kulit yang mengandung hidrokuinon dapat menyerap hidrokuinon hingga 35 hingga 45 persen, jadi jangan gunakan produk perawatan kulit yang mengandung hidrokuinon saat hamil.
  • Benzophenone
    Bahan kimia ini digunakan untuk memastikan bahwa produk perawatan kulit tidak meleleh atau meleleh saat dipanaskan. Oleh karena itu, perhatikan bahan-bahan ini yang terkandung dalam produk tabir surya. Cari kata “benzone” di akhir nama kimia produk pada label kemasan. Sodium sulisobenzone, oxybenzone, dan sulisobenzone adalah yang paling umum digunakan. Lihat apa pun yang ditulis sebagai “BP” dan diikuti oleh angka.
  • Parabens
    Paraben, yang juga dikenal sebagai EDC, biasanya digunakan dalam produk perawatan kulit untuk menjaga kulit tetap awet dan bebas bakteri dan jamur. Bahan kimia ini sering ditemukan dalam sabun, krim, dan perias wajah. Lihatlah nama kimia “paraben” di akhir label produk. Propylparaben, methylparaben, butylparaben, dan ethylparaben adalah jenis paraben yang paling umum digunakan. Beberapa paraben biasanya digunakan bersama untuk meningkatkan hasilnya.
  • Substansi polyfluoroalkyl (PFA)
    Kadang-kadang, bahan kimia ini ditambahkan untuk membantu penetrasi kulit. Bahan ini ada di pelembab dan krim alas bedak. Lihat label produk dengan kata “fluoro” dan hindari singkatan PTFE.
  • Bifenol
    Bahan kimia ini dilarang digunakan dalam formulasi kosmetik, tetapi masih ditemukan di kemasan produk perias wajah. Cari produk yang bertuliskan “bebas BPA” atau “eco-label” untuk memastikan bahwa produk yang Anda gunakan bebas BPA.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Tiara IVF untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

  • 085100906307
  • 081333808400

Atau Anda bisa langsung kunjungi Tiara IVF di:

  • Graha Amerta lantai 2 (Jl. Airlangga no. 1-9. Surabaya)
  • Klinik Tiara IVF Lt4 RSIA Putri (Jl. Arief Rahman Hakim No.130, Surabaya)
Open chat
Hello 👋
Apa yang bisa kami bantu?