Menjadi positif hamil tetapi mengalami pendarahan terus-menerus mungkin mengkhawatirkan. Meski biasanya tidak berbahaya, keluhan ini mungkin merupakan indikasi adanya kondisi kehamilan signifikan yang memerlukan perhatian medis.
Perdarahan vagina ringan atau bercak selama kehamilan merupakan hal yang sangat umum terjadi, terutama pada trimester pertama. Flek yang muncul seringkali berwarna merah muda atau kecoklatan dan menyerupai tanda menstruasi. Flek hamil yang normal hanya berlangsung beberapa hari saja. Jika Anda positif hamil tetapi pendarahan terus berlanjut, Anda mungkin memiliki masalah atau penyakit mendasar yang memerlukan perawatan segera.
Penyebab Positif Hamil Tetapi Keluar Darah Terus-menerus
- Perubahan hormon
Plasenta mulai matang dan menghasilkan hormon yang mendorong kelangsungan kehamilan sekitar usia kehamilan 6-8 minggu. Namun, hormon progesteron mungkin turun sebentar selama periode ini, menyebabkan bercak atau pendarahan hebat yang mirip dengan menstruasi. - Aktivitas fisik yang berlebihan
Jika Anda terus berolahraga atau melakukan aktivitas yang berat atau melelahkan, mungkin saja hal ini menjadi penyebab positif hamil namun mengalami pendarahan terus menerus. Hal ini mungkin juga terjadi jika Anda sering mengangkat beban yang berat. - Polip di daerah serviks
Polip serviks merupakan penyebab umum hamil namun terus menerus mengeluarkan darah. Polip serviks yang ada sebelum kehamilan mungkin lebih rentan mengalami pendarahan selama kehamilan akibat perubahan hormonal. - Konsepsi ektopik
Kehamilan ektopik bisa menjadi penyebab kehamilan yang bermanfaat, namun juga bisa menyebabkan pendarahan terus-menerus. Kehamilan ektopik dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut atau panggul, pusing, bahkan kehilangan kesadaran, selain pendarahan yang berlebihan. Ini adalah keadaan darurat medis yang memerlukan perhatian cepat. - Keguguran
Positif hamil namun mengalami pendarahan terus-menerus, apalagi jika usia kehamilan kurang dari 13 minggu, bisa jadi menandakan keguguran. Pendarahan ini mungkin disertai dengan pembentukan gumpalan darah di vagina, serta rasa tidak nyaman di punggung dan kram atau kontraksi. - Kelainan plasenta
Setelah 20 minggu hamil tetapi mengalami pendarahan terus menerus, Anda mungkin mengalami masalah plasenta seperti plasenta previa atau solusio plasenta. Leher rahim akan mulai terbuka dan rahim akan berkontraksi saat mendekati persalinan. Jika plasenta berada di depan leher rahim, seperti pada plasenta previa, plasenta akan meregang saat leher rahim terbuka sehingga mengakibatkan pendarahan. - Infeksi saat hamil
Infeksi saluran kemih (ISK) atau infeksi menular seksual (IMS) seperti klamidia, gonore, atau herpes dapat menyebabkan pendarahan vagina pada ibu hamil. Penyakit ini juga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau perih saat buang air kecil, kram di perut bagian bawah, bau urin yang menyengat, dan warna urin yang kabur.
Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Tiara IVF untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:
- 085100906307
- 081333808400
Atau Anda bisa langsung kunjungi Tiara IVF di:
- Graha Amerta lantai 2 (Jl. Airlangga no. 1-9. Surabaya)
- Klinik Tiara IVF Lt4 RSIA Putri (Jl. Arief Rahman Hakim No.130, Surabaya)